TERAPI OTAK DAN PIKIRAN DENGAN PESONA PADANG “FULAN FEHAN”
Padang Fulan Fehan
Gaya hidup sehat dengan rutin olahraga, mengatur pola makan dan pola tidur merupakan cara yang dilakukan kebanyakan orang untuk memelihara kesehatan tubuh. Namun, apakah itu cukup menjamin kesehatan tubuh? Tentu saja tidak karena setelah dilakukan penelitian oleh para ilmuwan di Stanford University, Amerika Serikat, ditemukan bahwa kesehatan pikiran dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Mengapa demikian? Ternyata hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi negatif menimbulkan perasaan khawatir dan stres serta melemahkan kekebalan tubuh yang pada akhirnya berakibat pada kesehatan fisik. Danielle Forshee, seorang Psikolog menambahkan bahwa pikiran negatif dapat mengurangi produksi hormon serotonin yang membuat perasaan bahagia. Jadi, pikiran positif sangatlah disarankan dan relaksasi/terapi pikiran dengan bersenang-senang merupakan salah satu cara terbaik.
Terapi otak dan pikiran merupakan sebuah cara cerdas untuk meringankan beban pikiran, meningkatkan motivasi dan potensi terbaik seseorang. Produktivitas kerja akan terpelihara dengan baik jika ditunjang dengan ketenangan dan kesegaran pikiran. Beragam cara dapat dilakukan sebagai bentuk terapi otak dan pikiran, misalnya mendengarkan musik, berlibur, mengunjungi tempat wisata dan lain sebagainya.
Atambua, dengan destinasi wisata ikoniknya “Padang Fulan Fehan” menyimpan sejuta pesona yang bisa merelaksasi pikiran mejadi lebih rileks dan positif. Keindahan pemandangan hijau yang menjadi ciri khas dapat menyegarkan mata dan pikiran sehingga secara perlahan rasa bosan, lelah dan stres bisa lenyap seketika.
Terletak di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, NTT, kira-kira 26 km dari kota Atambua, memudahkan akses menuju Padang “Fulan Fehan”. Budget khusus pun tidak diperlukan untuk bisa berkunjung ke destinasi wisata ini.
“Fulan Fehan” menawarkan aneka keistimewaan, diantaranya:
Menempati urutan pertama pada kategori destinasi dataran tinggi pada Anugrah Pesona Indonesia 2020. Tentu ada keunikan yang membedakannya dengan dataran tinggi lainnya.
Padang Sabana eksotis dengan padang rumput yang luasnya bisa dikatakan tidak terjangkau oleh mata dengan dihiasi tumbuhan kaktus. Banyak kuda dan sapi yang berkeliaran menikmati rumput di sekitar padang. Pada sore hari, awan putih mulai menyelimuti daerah sekitar padang yang menjadi pesona tersendiri.
Tidak jauh dari Fulan Fehan, ada kuburan tua, Kikit Gewen di ujung timur. Ada air terjun Mauhalek, di sekitar Desa Aitoun, Air terjun Lesu Til di Weluli, dan Benteg Tujuh Lapis yang bisa dikunjungi bila ingin merasakan suasana lain.
Benteng 7 Lapis Air Terjun Mauhalek Air Terjun Lesu Til
Tunggu apa lagi? Ayo…berkunjunglah ke Padang “Fulan Fehan”. Tinggalkan kesibukan, segarkan otak dan pikiran, hilangkan rasa bosan dan beban kerja serta dapatkan suasana hati yang baru dengan motivasi dan produktivitas kerja yang lebih baik.